Membangun Bahtera Iman

noah-ark-evelyn-patrickNabi Yeremia adalah seorang nabi yang dalam melaksanakan panggilan pelayanannya mengalami penolakan sehingga nampak seolah-olah pelayanannya tidak ada hasil.  Selama 40 tahun dia berseru dan menyampaikan suara Tuhan namun tidak ada yang mau mendengarkan.  Akibatnya bangsa Israel yang tidak mau mendengar itu dibawa ke pembuangan menuju Babel.

Sama halnya dengan Yeremia, demikian pula yang terjadi dengan Nuh, jauh sebelum nabi Yeremia lahir. Nuh, bukan saja membangun bahtera yang diperintahkan Allah, tetapi Alkitab menyebutkan bahwa Nuh adalah seorang pemberita kebenaran (2 Pet.2:5).  Berarti, selama pengerjaan bahtera itu hingga hari dimana pintu bahtera ditutup saat hujan deras melanda bumi, selama itulah Nuh  menyuarakan suara kebenaran yaitu firman Tuhan yang menyerukan agar semua manusia bertobat dari kehidupannya yang jahat. Berapa lamakah Nuh menjadi pemberita kebenaran, menyampaikan suara Tuhan, dan menyerukan pertobatan? 100 tahun lamanya.  Alkitab mencatat bahwa Nuh diperintahkan membangun bahtera pada umur 500 tahun, dan pekerjaan itu selesai di usianya yang ke 600 tahun. Ada selang waktu yang begitu panjang, dimana Nuh  berseru-seru, berkhotbah, menyampaikan suara Tuhan, yakni 100 tahun, tapi tidak ada satupun yang mau bertobat, kecuali 7 orang yaitu istrinya, 3 anaknya laki-laki, dan 3 menantunya perempuan. Yang selamat hanya Nuh dan keluarganya. Nuh sepertinya tidak berhasil, namun ia telah berhasil membangun bahtera dan menyelamatkan keluarganya.

Berapa tahun yang sudah kita jalani dalam mengerjakan pelayanan panggilan Tuhan? Berapa lama sudah kita berkhotbah, berseru tentang Tuhan dan firman-Nya? Apakah sudah lama tapi masih belum ada hasil?  Nampaknya hanya berteriak di hadapan kursi-kursi kosong? Seolah berseru di hadapan lapangan besar yang hampa? Apakah pelayananmu terasa sia-sia dan tidak berhasil?  Ingatlah Yeremia dan Nuh, yang terutama bukanlah bagaimana hasilnya, tetapi bagaimana kesetiaan dan kesabaran mereka dalam menjalankan panggilan Allah dalam hidup mereka.

Seperti Nuh yang berhasil membangun bahtera keselamatan itu, demikianlah bagi mereka yang setia dan sabar dalam melaksanakan panggilan Allah, meskipun secara lahiriah nampaknya tidak ada hasil, namun kalau tetap sabar dan setia pada panggilan Allah, dengan menyerukan suara firman Tuhan dan kabar Injil yang menyelamatkan, maka “bahtera iman” itu akan selesai pada akhirnya, dan keselamatan menjadi bagian yang terindah bagi para hamba-Nya yang sabar dan setia.

Sabarlah dan setialah, ada mahkota kehidupan menanti di penghujung jalan.

 

Leave a Reply