Rutinitas Untuk Kekekalan

ImageSewaktu saya pulang ke daerah pemukiman tempat tinggal dulu, saya memperhatikan orang-orang yang berjualan lewat di depan rumah, yang mangkal di pinggir jalan, yang jualan di tokonya, dan berbagai aktivitas lainnya.  Mereka adalah orang-orang yang sama dengan bertahun-tahun lalu, mengerjakan hal yang sama, dan melakukan rutinitas yang sama. Ada hal sederhana dari apa yang saya perhatikan, yaitu bahwa setiap orang punya rutinitasnya masing-masing, dan mereka setia dengan hal itu.
Perlu kita pertanyakan pada diri kita sendiri berkaitan dengan rutinitas harian kita:

  1. Apa yang menjadi rutinitas kita setiap hari?
  2. Apakah rutinitas itu ada artinya atau tidak berarti?
  3. Apakah rutinitas itu sesuai dengan kehendak Allah?
  4. Apakah rutinitas itu membawa anda kepada masa depan yang baik?
  5. Apakah rutinitas itu membawa berkat untuk keluarga dan orang lain?
  6. Apakah rutinitas itu memberikan kebahagiaan?
  7. Apakah rutinitas itu membuatmu kehabisan waktu dan menjadi tidak peduli dengan sekitar?

Rutinitas apapun yang kita kerjakan, haruslah sesuai dengan kehendak Allah dan panggilan-Nya bagi kita.  Rasul Paulus berkata : ”Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.” 1 Timotius 4:7b-8.
Ibadah merupakan rutinitas yang membawa kepada kekekalan.  Apakah ibadah itu hanya seminggu sekali? Tidak.  Ibadah itu setiap hari.  Karena ibadah yang sejati adalah mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah.  Artinya, hidup kita setiap hari haruslah menyenangkan Tuhan, yaitu sesuai dengan kehendak firman-Nya.  Hidup dalam Roh, bukan dalam kedagingan dan hawa nafsu duniawi.
Dimanapun kita berada, dalam pekerjaan di kantor, di sekolah, kampus di jalan, dalam perjalanan, sedang liburan dan apa saja, biarlah hati dan pikiran kita selalu tertuju kepada Tuhan Yesus, dengan demikian kita akan selalu melakukan apa yang jadi kehendak Tuhan.  Hidup yang bahagia adalah hidup di dalam Tuhan. God bless you!

Leave a Reply