Gadis Korek Api

Waktu kecil dulu saya pernah menonton cerita tentang gadis korek api yang ditulis bukunya oleh H.C. Andersen.  Kisah seorang gadis kecil miskin yang berusaha menjual korek apinya di malam Natal yang dingin bersalju. 
Tak ada seorangpun yang membeli korek apinya dan ia pun tidak punya tempat berteduh untuk menghangatkan dirinya. Ia tidak punya jaket untuk dipakai, sehingga ia merasa kedinginan.
Gadis kecil ini melihat dari luar melalui jendela rumah-rumah orang yang dilewatinya betapa hangatnya keluarga-keluarga yang ada di dalam yang sedang merayakan natal. Namun tak seorangpun yang mengajaknya masuk untuk menghangatkan badan.
Akhirnya gadis kecil ini duduk di suatu tempat dan mencoba menghangatkan badannya dengan menyalakan korek api. Satu demi satu korek api, ia nyalakan dan akhirnya tinggal satu. Ia membuat satu permintaan sewaktu menyalakan korek api, dan permintaannya dikabulkan. Dalam cuaca salju dingin itu, gadis kecil penjual korek api itu terbujur kaku, meninggal karena kedinginan.
Dulu saya tidak begitu memahami situasi gadis kecil yang kedinginan dalam cerita itu, tapi setelah merasakan sendiri bagaimana rasanya udara dingin di Praha, baru saya mengerti.  Kemarin salju turun dan saya harus keluar untuk membeli keperluan makan dan minum. Di luar ternyata sangat dingin, apalagi bagi saya yang biasa di udara panas. Saat seperti itu, yang ingin dilakukan adalah berteduh di tempat yang hangat. Pas masuk sebuah mini market, waduh leganya, karena hangat, ada ac pemanas di dalam.
Kisah gadis kecil korek api di atas adalah kisah untuk menggugah kepedulian kita terhadap orang-orang yang terpinggirkan. Marilah kita selalu punya kepedulian bagi mereka yang berkekurangan dan membutuhkan tumpangan.
Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; (Matius 25:35)

From Praha With Joy of The Lord

Menginjakkan kaki di negara Eropa dulunya sebatas mimpi saya saja.  Tapi di dalam Tuhan tidak pernah ada kata mustahil, sebab Tuhan memiliki kuasa yang tidak terbatas, sehingga mampu melakukan hal-hal yang melampaui apa yang kita harapkan dan pikirkan.
Hari ini, saya tiba di Praha, Republik Ceko, setelah melalui perjalanan panjang dari Bandung, Indonesia.
Menggunakan maskapai Lufthansa, dari bandara Soekarno Hatta, Jakarta menuju Praha di Eropa Tengah.  Pesawat transit di Kuala Lumpur, lalu selama 14 jam terbang dan transit di Frankfurt, Jerman. Setelah itu, terbang lagi selama 40 menit dan mendarat di Praha atau Prague, Republik Ceko.
Padahal seharusnya urusan pasport dan visa schengen tidak mungkin selesai dalam tiga minggu, namun oleh pertolongan Tuhan bisa selesai hanya dalam waktu 11 hari sejak passport dibuat.  Tiket dan uang saku pun disediakan oleh Tuhan dengan cara-Nya yang ajaib. Bila Tuhan sudah berkehendak maka semua pintu pasti akan terbuka.
Sungguh suatu kemurahan Tuhan Yesus, saya bisa ada disini saat ini, di sebuah kota yang memiliki banyak icon Kristen dengan gereja dan salib dimana-mana.  Praha adalah kota yang bagus dan tertib, salah satu tempat tujuan wisata pilihan di Eropa.
Maka dalam hal ini, saya menyadari bahwa memang pekerjaan Tuhan itu luar biasa baiknya. Tuhan Yesus sungguh sangat baik, Dia menyediakan yang kita perlukan dan Dia memberikan kesukaan dalam hati kita serta mewujudkan yang terbaik bagi kita. Benarlah ayat  yang berkata dalam  1 Korintus 2:9 , Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.”   Ayat ini berbicara tentang pemberian Allah bagi manusia yang begitu berharga yaitu diri-Nya sendiri di dalam Yesus Kristus, untuk menebus manusia dari dosa dan penghakiman.  Ia memberikan kita kelepasan dan jaminan hidup yang kekal.  Ayat ini juga dapat dimaknai sebagai pernyataan kuasa pekerjaan Allah yang indah dalam hidup kita.  Ia punya rancangan yang baik dan sempurna melebihi setiap rancangan kita pribadi.
Dalam keadaan apapun marilah kita selalu berharap kepada Tuhan dan setia kepada-Nya sebab Tuhan selalu punya rencana yang indah bagi anak-anak-Nya. Tuhan Yesus memberkati.

Motto Olimpiade

Motto Olimpiade dalam Bahasa Inggris adalah : “Swifter, Higher, Stronger.”
Artinya adalah : “lebih cepat, lebih tinggi, lebih kuat”
Dalam Alkitab, juga terdapat tulisan Firman Tuhan tentang Olimpiade, yaitu di dalam Yesaya 40:31 yang berbunyi:
“tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”
Untuk meraih kemenangan dalam Olimpiade Kehidupan, hanya satu cara yang harus kita lakukan, yaitu menanti-nantikan TUHAN. Amin.

Still Waiting

Waiting! Yes, patiently waiting!
Till next steps made plain shall be;
To hear, with the inner hearing,
The Voice that will call for me.
Waiting! Yes, quietly waiting!
No need for an anxious dread;
Shall He not assuredly guide me,
Who giveth me daily bread?
Waiting! Yes, hopefully waiting!
With hope that needn’t grow dim;
The Master is pledged to guide me,
And my eyes are unto Him.
Waiting! Yes, expectantly waiting!
Perhaps it may be today
The Master will quickly open
The gate to my future way.
Waiting! Yes, trustfully waiting!
I know, though I’ve waited long,
That, while He withholds His purpose,
His waiting cannot be wrong.
Waiting! Yes, waiting, Still Waiting!
The Master will not be late;
He knoweth that I am waiting,
For Him to unlatch the gate.
– J.D. Smith –
“Nantikanlah TUHAN dan tetap ikutilah jalan-Nya, maka Ia akan mengangkat engkau untuk mewarisi negeri, dan engkau akan melihat orang-orang fasik dilenyapkan.” (Mazmur 37:34)

Tuhan Tak Pernah Gagal


Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. (Roma 8:28)

Satu Dalam Kristus

Nats Alkitab:
Karena jika yang seorang berkata: “Aku dari golongan Paulus,” dan yang lain berkata: “Aku dari golongan Apolos,” bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani? (1 Korintus 3:4)
Bacaan: 1 Korintus 3:1-9
Semua orang yang percaya kepada Kristus merupakan satu tubuh di dalam Kristus.  Yesus Kristus adalah kepala gereja. Kita semua adalah anggota-anggota tubuh-Nya.
Meskipun saat ini ada banyak denominasi gereja, dan kita masuk di salah satu denominasi yang berbeda satu sama lain, janganlah itu menjadi pemisah di antara orang-orang yang beriman.  Sesungguhnya kita semua adalah saudara-saudara seiman dalam Tuhan.
Ayat diatas menegur umat Tuhan yang menggolongkan diri mereka berdasarkan kepemimpinan seseorang.  Rasul Paulus mengingatkan bahwa hal yang semacam itu menunjukkan ciri manusia duniawi.  Apabila kita masih bangga dengan golongan atau merk gereja kita sendiri dan kita menganggap rendah orang lain yang berbeda denominasi, maka sebenarnya kita adalah termasuk golongan manusia duniawi.
Saatnya sekarang bagi kita semua untuk memiliki pandangan yang benar terhadap diri kita dan semua orang beriman.  Perbedaan tata cara ibadah bukanlah pemisah.  Meskipun berbeda liturgi dan tata cara, tapi kita semua satu di dalam Kristus.
Peristiwa kerusuhan agama di Poso, telah menyebabkan umat Kristen bersatu.  Peristiwa pemenggalan 21 orang Kristen Koptik Mesir oleh ISIS telah membuat umat Kristen Mesir bersatu. 
Jangan tunggu peristiwa buruk terjadi untuk mempersatukan kita.  Semua peristiwa yang telah terjadi seharusnya sudah cukup untuk menyadarkan kita semua bahwa sesungguhnya kita satu di dalam Tuhan Yesus Kristus.
Jangan bangga dengan merk gereja, karena bukan merk gereja yang menyelamatkan. Tuhan Yesus lah yang menyelamatkan kita. Amin.

Hanya Tuhan Sumber Jawaban

Nats Alkitab:
Aku akan menguatkan mereka, dan mereka akan bermegah di dalam nama TUHAN,” demikianlah firman TUHAN. (Zakharia 10:12)
Bacaan: Zakharia 10:1-12
Ayat 1-3 dari pasal ini berbicara tentang posisi Tuhan sebagai satu-satunya sumber jawaban atas segala persoalan.  Ada kecenderungan dari umat Tuhan untuk bertanya dan meminta petunjuk di luar Tuhan, dalam konteks ayat ini disebutkan tentang terafim dan juru-juru tenung.   Meminta petunjuk kepada dua oknum tersebut adalah suatu kejahatan dan sekaligus kesia-siaan, sebab jawaban yang mereka berikan adalah palsu.
Di jaman modern sekarang ini, praktek semacam ini masih ada, bahkan cenderung makin merajalela.  Paranormal memiliki saluran tv sendiri yang menayangkan acara konsultasi dan pemecahan masalah untuk.berbagai macam persoalan penyakit, rumah tangga, ekonomi dan sebagainya.
Beberapa stasiun tv menayangkan acara bersifat mistik dan okultisme seperti di trans tv dan trans7.  Sinetron-sinetron juga diwarnai secara dominan oleh aktifitas paranormal, mistik, okultisme dan penyembahan berhala seperti yang ditayangkan rcti dan sctv, diantaranya adalah ganteng-ganteng serigala, 7 manusia harimau, cantik-cantik magic, dan lain-lain.
Fenomena di media tv setidaknya menggambarkan bagaimana persepsi dan pandangan masyarakat dalam menghadapi suatu masalah. Ada indikasi bahwa banyak orang lebih cenderung untuk meminta petunjuk kepada paranormal, dukun, atau “orang pintar”, dibandingkan dengan meminta petunjuk dari Tuhan.
Saudara yang dikasihi Tuhan, sesungguhnya Tuhan itu hendak berbicara dan hendak memberitahukan hal-hal yang tersembunyi namun oleh karena manusia tidak meminta petunjuk dari Tuhan, maka manusia tidak memperoleh jawaban Tuhan.
Tuhan masih berbicara sampai hari ini. Suara-Nya dapat didengar. Bila kita mau memiliki dan melatih kepekaan untuk mendengar suara-Nya, dan senantiasa bersekutu dengan Firman-Nya dan berdoa, maka kita dapat mengerti kehendak-Nya dan mendengar suara-Nya dalam hati kita.
Jangan cari jawaban ke tempat lain selain Tuhan Yesus Kristus, karena Dia adalah jawaban bagi kita semua.

Pemberitahuan Yesus Tentang Kematian-Nya

Nats Alkitab:
Pada waktu Yesus dan murid-murid-Nya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” Maka hati murid-murid-Nya itu pun sedih sekali. (Matius 17:22-23)
Sebelum Tuhan Yesus disalibkan, berulangkali Ia telah memberitahukan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia akan disalibkan dan mati kemudian bangkit kembali.
Nats diatas adalah pemberitahuan Tuhan Yesus yang kedua tentang kematian-Nya. Murid-murid meresponinya dengan kesedihan karena belum mengerti akan apa yang sesungguhnya terjadi dan tujuan dari peristiwa kematian Tuhan Yesus.
Membaca dan menilik perkataan Tuhan Yesus tentang hal ini, janganlah kita berhenti pada kematian saja, karena jelas secara umum kematian membawa dukacita dan kesedihan bagi yang ditinggalkan, akan tetapi kita perlu memahami bahwa Tuhan Yesus berbicara juga tentang kebangkitan-Nya, suatu kabar yang membawa sukacita, meski memang pada waktu itu para murid memahaminya sebagai suatu peristiwa yang akan terjadi si akhir jaman.
Ada makna dari pemberitahuan Tuhan Yesus tentang kematian dan kebangkitan-Nya, yaitu:
1. Tuhan ingin agar para murid tidak kaget dan tidak sedih apabila Ia disalibkan dan mati sebab Ia akan bangkit pada hari yang ketiga.
Peristiwa Paskah, kematian Tuhan Yesus jangan dipandang sebagai suatu hal yang menyedihkan karena justru disitulah letak kemenangan, disitulah, di salib itu, kuasa iblis telah dikalahkan, kutuk dosa telah terbayarkan, dan penebusan telah terjadi oleh karya Kristus sendiri.
2. Tuhan menyampaikan suatu nubuatan yang akan segera tergenapi. 
Ia mengingatkan para murid bahwa apa yang akan terjadi sudah dinubuatkan para nabi. Nubuat tentang Mesias yang akan mati telah disampaikan para nabi bahkan raja Daud ketika ia dipenuhi Roh Allah dan berbicara tentang Mesias yang akan mengalami siksaan.
3.  Hal ini menunjukkan kerelaan dan kesediaan Tuhan Yesus untuk menyerahkan nyawa-Nya bagi umat manusia.
Pemberitahuan Tuhan Yesus menunjukkan bahwa Ia tahu apa yang akan terjadi dan Ia sendiri rela untuk menghadapi kematian-Nya sendiri.  Ia menyerahkan nyawa-Nya bagi kita dengan kerelaan yang penuh.  Tuhan Yesus  bisa saja menolak penyaliban dengan kekuatan kuasa-Nya  namun Ia tidak melakukan itu karena Ia mau mati untuk menanggung segala dosa umat manusia.
Sebentar lagi kita akan merayakan paskah, kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus. Marilah kita memaknainya sebagai suatu peristiwa sukacita karena Dia telah membebaskan kita dari perbudakan dosa yang membawa kematian.  Tuhan Yesus telah memberikan kita kemenangan atas dosa dan  kehidupan yang kekal. Haleluya!

Dunia Atau Yesus

Nats Alkitab:
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? (Matius 16:26)
Bacaan: Matius 16:21-28
Mengikut Tuhan Yesus berarti bersedia untuk memikul salib dan menyangkal diri setiap hari. Hal ini mengandung makna bahwa kita dengan rela hati menundukkan segenap kehendak pribadi kepada kehendak Allah.
Penyangkalan diri merupakan suatu tantangan berat bagi orang yang masih hidup secara duniawi dan menuruti hawa nafsu daging yang berdosa. Maka dari itu penting sekali bagi kita untuk menyerahkan seluruh keegoisan pribadi kepada Tuhan.
Dalam perikop ini ada satu ayat yang merupakan inti dari perikop yakni ayat yang memperbandingkan nilai harta duniawi dengan keselamatan kekal dalam Yesus Kristus.
Begitu pentingnya Yesus Kristus sumber selamat itu sehingga dunia ini begitu tidak berharga.
Manakah yang saudara pilih? Pilih dunia ini kah atau Tuhan Yesus?

Berdoa Dengan Sukacita

Nats Alkitab:
Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. (Filipi 1:4)
Rasul Paulus mempunyai suatu kehidupan doa yang kuat. Ia senantiasa berdoa syafaat untuk orang-orang percaya, untuk saudara-saudara seiman.  Salah satu kerinduannya dinyatakan dalam permohonan doa kepada Tuhan, kerinduan agar keselamatan dan anugerah Allah senantiasa bekerja dalam kehidupan mereka.
Dalam ayat ini tertulis: “aku selalu berdoa dengan sukacita.”  Doa bukanlah suatu beban berat bila hati kita dipenuhi dengan visi dan belas kasihan Tuhan.  Dalam tahap awal mungkin bisa terjadi bahwa berdoa dirasakan sebagai suatu kegiatan yang tidak disukai. Tapi bagaimanapun juga, setiap orang percaya harus berdoa.  Kita harus berdoa senantiasa.
Tiap-tiap orang mempunyai kesempatan untuk menjadi “penjaga sesamanya” melalui doa.  Saudara dapat berdoa untuk keluarga, untuk istri atau suami, untuk anak-anak, untuk orangtua, saudara, teman, sahabat dan orang-orang lainnya.
Ciri kehidupan doa yang kuat adalah :
1)  doa dilakukan tiap hari,
2) berdoa syafaat untuk orang lain, bukan hanya diri sendiri
3) dilakukan dengan sukacita
Bagaimanakah kehidupan doa kita? Apakah hal itu menjadi kesukaan bagi kita ataukah beban? Apakah saat ini kita masih sukacita untuk berdoa? Ataukah kita sedang meninggalkan doa?
Hari ini, biarlah kiranya setiap kita memberikan diri dengan sukarela kepada pimpinan Roh Kudus dalam hal berdoa. Jadikan doa sebagai gaya hidup sehari-hari, karena doa itu sangat penting. Tuhan Yesus memberkati, amin.